Rabu, 02 Desember 2015

Artikel Sejarah Singkat IPB


Bogor memiliki perguruan tinggi bergengsi, yaitu IPB (Institut Pertanian Bogor). Di artikel ini akan disajikan sejarah singkat IPB.
Pada tahun 1939 di Hindia Belanda (kini bernama Indonesia) belum ada lembaga pendidikan setingkat fakultas atau universitas. Dr. Abdul Rivai, tamatan Dokterdjawaschool tahun 1985, ia adalah orang indonesia yang pertama memperoleh gelar Doctor in de Medicijinen, Chirurgie en Verloskunde dari Universiteit Gent, Belgia tahun 1908. Abdul Rivai berjuang keras untuk memperjuangkan pendirian perguruan tinggi di Indonesia.

Lembaga pendidikan pertama di Indonesia adalah Sekolah Tinggi Teknik (Technische Hoogeschool) yang didirikan pada tahun 1920, kemudian Sekolah Tinggi Kehakiman (Rechstshoogeschool) pada tahun 1924, Sekolah Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hoogeschool) pada tahun 1927 dan terakhir Sekolah Tinggi Pertanian (Landbouwhoogeschool) pada tahun 1941. Setelah itu pada tanggal 16 September 1940, Prof. Dr. R.A. Hoesein Djajadiningrat, Pejabat Direktur Departemen Pengajaran dan Keagamaan menulis surat kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk mengusulkan pembentukan komisi untuk mempersiapkan pendirian Fakultas Pertanian.


Pada saat itu kota Bogor dianggap tempat paling tepat sebagai lokasi berdirinya sekolah tinggi pertanian. Mengingat Bogor terdapat banyak laboratorium, lembaga pertanian dan ahli - ahli atau peneliti ilmiah. Kondisi ini diyakini akan menjaga kesinambungan penelitian dan pendidikan. Ketentuan suatu universitas yaitu harus memiliki lima fakultas. Sebenarnya pada tanggal 1 September 1941 sudah terpenuhi, tetapi sayangnya belum sempat universitas itu berdiri, Jepang datang dan menguasai tanah Hindia Belanda (Indonesia). Beberapa minggu setelah Republik Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya, Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) yang terdiri dari Perguruan Tinggi Kedokteran, Perguruan Tinggi Hukum dan Sastra dibuka di Jakarta.

Ketika Belanda kembali mendarat ke Indonesia, pada tanggal 21 Januari 1946 universitas darurat yang dikenal dengan nama Nood-universiteit didirikan di Jakarta. Universitas ini terdiri dari lima fakultas yaitu Kedokteran, Hukum, Sastra dan Filsafat, Teknik dan Pertanian. Pada tahun 1947 Nood-universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesie. Tahun 1949, semua instansi milik pemerintah Belanda di Indonesia (kecuali di Irian Jaya pada saat itu), termasuk Universiteit van Indonesie, diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia Serikat.



Pada tanggal 27 April 1952, Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno) melakukan peletakan batu pertama yang menandai berdirinya Fakultas Pertanian Universitas Indonesia. Dalam peletakan batu pertama tersebut Ir. Soekarno berpesan agar pertanian ditangani secara serius. Pidato beliau sangat cetar membahana yaitu '' Pertanian adalah soal hidup dan mati''. Karena pertanian adalah nyawa bangsa. Jika sektor pertanian di Indonesia terganggu maka bangsa ini akan hancur. Nah, untuk itu menjadi penting untuk mengembalikan pertanian sebagai tulang punggung ekonomi bangsa ini.



Berdasarkan amanat ini pula, pada 1 September 1963 melalui keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No.92/1963 yang kemudian disahkan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, Fakultas pertanian yang tadinya bernaung di bawah Universitas Indonesia, kemudian berpisah dan berdiri sendiri menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB). Tidak berapa lama setelah IPB berdiri, di era tahun 1963-1965, IPB membidani lahirnya Bimbingan Massal (Bimas). Bimas berhasil mengantarkan Indonesia mencapai Swasembada pangan pada tahun 1968. Di era tahun 70-an, Kampus IPB melahirkan BAPPEDA (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) untuk semua kabupaten di Indonesia.



Sumber: http://www.fresh.my.id/2014/03/sejarah-singkat-berdirinya-ipb_10.html

1 komentar: